Wednesday, 10 June 2009

Kontrasepsi Pria Bukan Obat Penyakit Kelamin

PARA peneliti Australia telah mengembangkan Info Kesehatan kontrasepsi berupa suntikan untuk pria. Sayangnya, sebagian besar pria tak suka menggunakan kontrasepsi saat berhubungan dengan partner seks.

Berita tersebut dilansir Health24 pada Februari 2009 dari website Medical.Net.

Selama 18 bulan percobaan penelitian, mereka memberikan suntikan tersebut kepada sejumlah relawan. Hasilnya, tingkat keberhasilan mencapai 95 persen.

Para relawan diberi suntikan hormon tiap dua bulan. Jika tidak disuntikkan rutin, tiga bulan sejak suntikan terakhir, produksi sperma akan kembali normal. Karena seperti progestin yang menghambat kesuburan wanita, kontrasepsi baru ini menurunkan jumlah produksi sperma dan testosterone pria.

Wanita tak suka ikut campur

Menurut The Great South African Sex Survey pada 2009, hampir 32 persen di antara kita memilih kontrasepsi berupa kondom dan sekira 30 persennya menggunakan kontrasepsi hormonal, yakni IUD. Ada juga sebagian yang menggunakan kedua bentuk kontrasepsi tersebut.

Hanya 10 persen wanita yang ikut bertanggung jawab atas bentuk kontrasepsi yang dipilih pasangannya. Padahal, sekira 20 persen pria mengatakan mereka benar-benar bahagia saat pasangannya ikut terlibat dalam hal tersebut.

Jadi, jika kontrasepsi untuk pria ini telah selesai dikembangkan, para pria bisa berharap melihat pasangan mengawalnya ke klinik KB.

The Great SA Sex Survey melakukan survei ini terhadap 11.180 responden berusia di atas 20 tahun selama lima minggu di Afrika Selatan. Responden diukur dengan variabel terakhir dari Statistics SA's General Household Survey. Jadi, survei ini mewakili kebiasaan dan sikap dari 2,6 juta penduduk metropolitan usia dewasa.

Namun perlu dicatat, suntikan kontrasepsi pria tidak bisa dijadikan jalan keluar atas masalah penyakit kelamin yang berkembang. Pria dan wanita yang tetap melakukan seks bebas tanpa pengaman punya angka signifikan untuk terdiagnosa herpes, gonorrhea, kutil kelamin, chlamydia, dan berbagai penyakit kelamin lainnya.

Fakta seputar seks

Di samping isu kontrasepsi, ada pula berbagai fakta seks, di antaranya:
1. Sebanyak 1 persen wanita mengeluarkan sejumlah uang untuk seks, sedangkan pada pria mencapai 24 persen.

2. Saat berhubungan dengan seorang partner seks, pria cenderung tidak memproteksi diri dengan kontrasepsi. Hanya 40 persen pria yang menggunakannya. Sementara wanita jauh lebih besar, mencapai 53 persen.

3. Sebanyak 9 persen pria telah bercinta dengan lebih dari enam wanita selama setahun dan 7 persennya mengklaim mereka telah bercinta dengan 30 wanita sepanjang hidup mereka. Sementara wanita pada kedua topik tersebut jumlahnya hanya 2 persen.

4. Lebih dari 82 persen atau empat di antara lima wanita bisa mengingat nama-nama partner seks mereka. Bandingkan dengan pria yang jauh lebih sedikit, yakni hanya tiga di antara lima pria. Mungkin hal itu menegaskan kenyataan bahwa pria terpesona oleh tampilan luar, tapi lebih mudah lupa pada performa seks partner-nya. Faktanya, sebanyak 72 persen pria mengatakan pesona dan tubuh aduhai wanita yang menjadikan mereka turn on.

5. Pria lebih bisa merealisasikan fantasi seks mereka, di mana 24 persennya mengaku pernah melakukan threesomes. Bandingkan dengan wanita yang hanya 11 persen.

No comments:

Post a Comment