Tuesday, 2 June 2009

'BORDERTOWN', Mengungkap Kasus Pelik di Perbatasan Meksiko


Pemain: Jennifer Lopez, Antonio Banderas, Martin Sheen, Maya Zapata, Sonia Braga

Oleh: Fatchur Rochim

Ambisi Lauren Adrian (Jennifer Lopez) sebagai seorang reporter adalah mendapatkan tugas ke garis depan pertempuran di Irak untuk meliput perang ini. Sayang sang editor, George Morgan (Martin Sheen) tak sependapat dan mengirim Adrian ke kota kecil di perbatasan Meksiko.

Adrian ditugaskan untuk menyelidiki beberapa kasus kematian tak wajar yang terjadi pada beberapa wanita di kota kecil itu. Eva (Maya Zapata), salah seorang korban yang berhasil lolos, tak mau memberikan kesaksian karena takut pada pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan ini. Namun Adrian tak hanya ingin mendapat kesaksian dari Eva saja, ia juga ingin menangkap basah pelaku meski untuk itu ia harus menjadi umpan.

Dengan bantuan Alfonso Diaz (Antonio Banderas), seorang editor di sebuah harian di kota itu, Adrian lantas berusaha menjebak pelaku dengan berpura-pura menjadi salah satu wanita pekerja pabrik di kota itu. Sayangnya tanpa ia sadari usaha ini membuat banyak nyawa terancam termasuk nyawa Diaz, pria yang sempat menjadi rekan kerjanya enam tahun sebelumnya.

Film berjudul BORDERTOWN ini mencoba mengangkat sebuah tema yang cukup berat berbau politik. Meski tak sepenuhnya bisa dibilang sebagai kisah nyata, namun Gregory Nava, sang sutradara yang juga menulis naskah film ini, mendasarkan film ini pada sebuah kejadian nyata yang pernah terjadi di Meksiko. Tokoh-tokoh dalam film ini sepenuhnya fiksi, namun ide ceritanya nyata.

Ide mengangkat kisah berbau politik memang sama sekali tak salah tapi yang jadi masalah dalam film ini adalah justru penyutradaraan yang kurang pas. Nava mencoba memadukan drama politik dengan thriller yang hasilnya malah membuat film ini kehilangan kekuatannya. Perpaduan yang 'tak umum' ini malah menjadikan BORDERTOWN sama sekali tak punya arah yang jelas, menjadi film thriller atau drama politik.

Akibatnya, para bintang yang dipasang sebagai pemeran malah terasa tersia-siakan. Karakter yang diperankan Antonio Banderas, Martin Sheen dan Sonia Braga terasa kurang digarap dan Nava sepertinya hanya ingin menonjolkan karakter yang diperankan Jennifer Lopez. Sebenarnya tak ada yang salah dengan keputusan ini namun meninggalkan karakter pendukung tak tergarap bukanlah sebuah keputusan bijak.

Ide mengaitkan serangkaian kasus pembunuhan ini dengan kebijakan North American Free Trade Agreement (NAFTA) juga sepertinya tak beralasan sama sekali. Banyak faktor lain yang bisa jadi pemicu kejahatan berantai ini dan spekulasi politik yang diambil Nava ini juga tak membuat film ini jadi terasa solid.

No comments:

Post a Comment