Tuesday 17 November 2009

Apakah Antiperspirant Menyebabkan Kanker Payudara

Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya Apakah Antiperspirant menyebabkan kanker payudara ? untuk jelasnya tentang Antiperspirant dapat menyebabkan kanker silakan baca artikel ini.

Contohnya di Australia, kanker payudara diderita lebih dari satu orang dari setiap 12 orang wanita. Lebih dari dua dekade yang lalu, laporan tentang kasus kanker payudara meningkat sebagai akibat metode diagnosis yang semakin canggih. Rumor yang popular menyatakan bahwa meningkatnya kanker payudara disebabkan penggunaan Antiperspirant yang semakin banyak. Dan mitos lama ini mendapatkan dorongan besar dengan munculnya internet dan email.

Setiap ketiak memiliki sekitar 2500 kelenjar keringat, yang dapat memproduksi sekitar 1,5 ml keringat setiap 10 menit. Keringat sebagian besar terdiri dari garam, dengan sejumlah bahan kimia lain yang sangat sedikit. Setiap sentimeter persegi ketiak terdapat sekitar satu juta bakteri. Mereka menggunakan keringat untuk bereproduksi dan melepaskan produk-produk sisa diantaranya adalah bau badan yang begitu ditakuti. Sebagian besar Antiperspirant menggunakan beberapa jenis bahan aluminium, yang tampaknya bekerja dengan bekerja menjadi gel aluminium hidroksida yang tidak larut dalam air, didalam kelenjar keringat. Gel ini menahan keluarnya keringat serta menghentikan perkembang biakan bakteri dan bau badan.

Bagian ilmiah di balik mitos Antiperspirant dan kanker ini adalah pernyataan yang ada dalam e-mail bahwa tubuh manusia memiliki beberapa bagian yang membersihkan racun di belakang lutut, di belakang telinga, selangkangan dan ketiak. Racun dibuang dalam bentuk keringat. Hal ini benar-benar salah sebenarnya ginjal lah yang membuang hasil sampingan metabolisme yang tidak di inginkan (racun). Dalam kenyataannya tujuan utama keringat adalah sebgai mekanisme untuk mendinginkan tubuh.

E-mail tadi juga mengatakan bahwa karena racun tidak dapat keluar melalui ketiak, mereka bersarang di kelenjar limpa di antara ketiak dan kuadran luar atas payudara wanita yang adalah bagian payudara yang paling dekat dengan kelenjar limpa.

Dana K. Mirik dan koleganya membahas motos ini di dalam tulisan mereka “penggunaan Antiperspirant dan resiko kanker payudara” bulan Oktober 2002. Mereka membandingkan 813 pasien yang didiagnosis menderita kanker payudara antara November 1992 dan Maret 1995 dengan 793 wanita sehat. Mereka menemukan bahwa resiko kanker payudara tidak meningkat karena kombinasi penggunaan Antiperspirant, deodorant atau mencukur rambut ketiak.

Hal yang aneh tentang mitos Antiperspiran dan kanker adalah bahwa semua itu berfokus pada factor-factor yang sedikit berperan atau bahkan tidak sama sekali dalam memicu kanker. Pada saat yang sama mitos itu mengabaikan kegiatan beresiko seperti alcohol (yang dihubungkan dengan kanker payudara) dan merokok yang di hubungakn dengan kanker paru-paru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Antiperspirant tidak menjadi penyebab terjadinya kanker payudara para wanita. Jadi masih aman kok menggunakan Deodorant dan sejenisnya, Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment