Friday 28 May 2010

Sudah Buka-bukaan, Eh Andi Soraya Baru Dibayar Setengah


Penundaan penayangan film Hantu Puncak Datang Bulan di bioskop ternyata menyisakan masalah. Andi Soraya, salah satu bintangnya, mengaku belum mendapatkan pembayaran secara penuh. Andi pun mulai kesal.

"Di dalam kontrak aku itu, begitu premiere, bayarannya dilunasin. Saya sudah menunaikan kewajiban saya, tapi kenapa dari pihak PH tidak seperti saya yang akting secara all out," ungkap Andi saat ditemui seusai menonton aksi Babyface di Jakarta International Java Jazz Festival, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (7/3/2010).

"Mereka sih beralasan, setelah film tayang, baru dilunasin. Tapi sampai kapan? Filmnya kan enggak tahu tayangnya kapan, belum tahu," aku Aya, begitu dia biasa disapa, dengan nada kesal.

Merasa tidak ada kejelasan kapan honornya dibayar penuh, Aya mencoba melakukan pendekatan lain dengan harapan bisa mendapat jawaban pasti. "Sudah aku telepon manajer, aku juga coba menghubungi, tapi jawabannya tar sok tar sok (entar besok)," terangnya.

Acap kali kurang direspons, Aya coba ambil inisiatif untuk mendatangi kantor rumah produksi K2K Production yang menggarap film yang sempat didemo ratusan anggota kelompok massa Islam itu. "Terakhir minggu kemarin aku datang ke sana (K2K Production). Mereka bilang mohon pengertiannya karena ada masalah, karena filmnya enggak bisa tayang, karena kalau enggak tayang mereka rugi," ungkap Aya.

Setelah melakukan dialog, pihak K2K akhirnya hanya mau membayar setengah dari honor yang semestinya ia peroleh. "Tinggal 50 persen yang belum. Tapi pemain yang lain itu sudah dilunasin semua. Tinggal aku doang yang belum. Alasannya, honor aku yang paling tinggi," imbuhnya.

Oleh karena itu pula, Aya menilai bahwa masalah pelunasan honor tersebut harus segera diselesaikan pihak K2K Production. "Karena dari kemarin aku coba yang lebih baik, tapi tidak ada tanggapan. Mudah-mudahan aku dengan ngadain jumpa pers ada jalan keluar. Mereka bisa ketemu sama aku, kita temukan jalan keluar. Jadi, biar cepat selesai apa yang jadi hak aku," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum dirilis ke publik, Hantu Puncak Datang Bulan sempat mendapatkan reaksi dari sejumlah kelompok masyarakat yang menilai bahwa film ini terlalu mengumbar aurat. Dalam film tersebut, Andi Soraya dinilai terlalu berani, bahkan terkesan menjual syahwat. Karena aksi beraninya tersebut, Andi bahkan sempat dijuluki sebagai Miyabi-nya Indonesia. (C7-09/C9-09)
http://entertainment.kompas.com

No comments:

Post a Comment