Saturday, 26 February 2011

Inilah Isi Data Delegasi RI Yang Dicuri di Seoul

Data milik Indonesia yang telah dicuri pada saat menginap di salah satu hotel Seoul ternyata berisi rencana kerja sama dalam pembuatan 50 unit pesawat tempur di PT Dirgantara Indonesia (DI). Seperti diketahui sebanyak 3 orang yang mencurigakan berhasil menyatroni kamar VIP yang ditinggali oleh delegasi RI dan mencuri data milik RI. Hal inipun dibenarkan oleh anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno.


“Data yang hilang adalah data kerjasama rencana pembuatan pesawat perang antara Indonesia dan Korea Selatan di bawah pembinaan Menteri Pertahanan,” kata anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2011). Teguh menyatakan, informasi ini didapatnya dari Kementerian Pertahanan.


Dikatakan dia, data itu ada di dalam laptop yang hilang. Keterangannya dicuri saat di hotel dan sudah dilaporkan ke polisi Seoul.


“Data tersebut berisi rencana kerja sama pembuatan 50 unit pesawat tempur di PT DI,” ujar politisi PAN ini.


50 Delegasi utusan Presiden SBY yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa tiba di Seoul pada Selasa (15/2) untuk kunjungan 3 hari.


Mereka juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan berdiskusi tentang perluasan kerjasama ekonomi dan militer bilateral, termasuk rencana Korea Selatan untuk menjual T-50 Golden Eagle, pesawat latih jet supersonik. Delegasi pulang ke Jakarta pada hari Kamis (17/2).


Media Korsel, Chosun Ilbo menyatakan, belum dikonfirmasi apakah pemerintah Indonesia telah mengajukan keluhan diplomatik atas pembobolan itu, tapi Jakarta telah mengetahui keterlibatan NIS (Badan Intelijen Korsel) sekarang.


Sementara itu, di Jakarta isu pencurian data militer itu ditanggapi santai. Tidak ada pejabat satu pun yang menyebut data yang dicuri adalah penting. Delegasi tidak membawa data penting saat berkunjung ke Seoul.


“Tidak ada rahasia militer Indonesia yang dibawa-bawa ke Korea,” ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto. Sedangkan Kemlu RI menanggapi kasus itu dengan melaporkan pencurian laptop pada polisi Seoul. [detik.com]



View the original article here

No comments:

Post a Comment