"Kadang-kadang perannya suka dipaksakan. Mentang-mentang Azis Gagap nih, dulu di film ini dan itu, padahal Azis nggak mau. Kalo nggak cocok ya nggak mau," ujarnya saat dijumpai di preskon film POCONG NGESOT di FX Plaza, Jakarta, Senin (21/2).
Dalam pemilihan suatu karakter Azis hanya mengandalkan cerita film tersebut dan selebihnya dia improvisasi. Pasalnya dia kesulitan untuk menghafalkan naskah dialog. Dari sini Azis mempunyai pengalaman yang kurang mengenakkan karena dimarahin oleh seorang sutradara gara-gara tak bisa menghafalkan dialog.
"Yang Azis takutin yaitu bukan kita nggak mau menerima gimana, naskah itu kan hafalan, dialog-dialog itu yang Azis nggak mau. Karena gue pernah pengalaman pernah dimarahin karena nggak bisa main. 'Bayaran aja elo mahal, main nggak bisa," paparnya yang langsung pulang dan tak menyelesaikan scene film tersebut.
"Azis langsung pulang padahal masih ada 10 scene. Terserah elo deh gimana nanti, dan jadi sejak saat itu sudah berhenti. Kita kan nggak biasa pakai script, namun kita improve," cerita Azis.
Azis sempat trauma setelah kejadian ini. Sehingga setiap ada tawaran main film dia juga mengajukan tawaran untuk produser dan sutradara. terkadang dia juga bertanya apakah sutradaranya galak atau tidak.
"Kadang Azis nanya dulu, ada naskahnya serta sutradaranya galak apa nggak. Azis trauma sampai bilang, elo kalo mau ajak gue, biar gue yang improve, jangan naskah deh, dan itu yang gue minta," tukasnya. (kpl/ato/faj)
No comments:
Post a Comment