"Minimal anak harus sarjana. Malah kalau bisa pendidikan terus ke jenjang yang lebih tinggi. Karena daya saing di masa depan kian beragam dan banyak. Jika tak diimbangi dengan pendidikan, akan tertinggal," ujarnya saat dijumpai usai menjadi narasumber di Inovasi Sidik Jari Cerdas Frisian Flag 2011 di Giggle, FX Plaza, Jakarta, Selasa (22/2).
Bagi Angie pendidikan tak harus bersekolah di sekolah yang mahal. Dia juga mensurvei beberapa sekolahan dan pilihannya pada sebuah sekolah di daerah Bintaro yang menurutnya mutu pengajaran serta pendidikannya baik dan sesuai dengan yang diinginkannya.
"Sekolah yang ada di Bintaro itu menurut saya merupakan pilihan tepat. Karena metode yang diajarkan sesuai dengan apa yang saya inginkan, yakni diajarkan agama, bahasa Inggris dan entrepreneurship. Sebab masa depan enggak hanya mengandalkan ilmu namun juga bagaimana menggunakan ilmu tersebut menjadi sesuatu yang berguna," papar
Angie menambahkan bahwa budget yang dikeluarkan sebanding dengan mutu yang dihasilkan. Dia juga senang dengan banyaknya sekolah alternatif yang mutunya juga bagus dengan dana yang terjangkau.
"Saya pikir untuk dana jika sesuai dengan apa yang diinginkan dan pas dengan kantong, kenapa tidak? Kalau pun dirasa mahal, banyak kok sekarang sekolah alternatif dan saya senang. Dengan banyaknya alternatif sekolah berarti lebih banyak juga pilihan untuk mencari satu yang sesuai dengan apa kita mau," terangnya.
Lalu bagaimana jika ada anak yang ingin sekolah di sana tapi dari keluarga tak mampu? "Sebenarnya variatif ya, tergantung pilihan. Kan ada sekolah yang menerapkan subsidi silang. Jadi misalnya si anak pintar maka enggak ada salahnya ikut sekolah," tukasnya. (kpl/dis/faj)
No comments:
Post a Comment