Thursday 31 March 2011

Kronologi Teror Bom Buku Yang Menimpa Ahmad Dhani

Teror bom menggunakan paket buku kembali terjadi. Kali ini, teror ditujukan kepada musisi Ahmad Dhani. Sejumlah paket serupa dikirim ke tiga tempatdi Jakarta yakni kantor JIL Utan Kayu, kantor Badan Narkotika Nasional, dan rumah Ketua Pemuda Pancasila Yapto. Berikut kronologi bom ke studio Ahamd Dhani


SELASA 15 Maret
Pukul 13.00
Karyawan musisi Ahmad Dhani menerima paket buku berjudul ‘Yahudi Militan’. Paket ditujukan ke alamat Jalan Pinang Mas 3 Nomor E1. Ahmad Dhani tak berada di tempat sehingga surat pengirim diambil karyawan tersebut untuk Dhani.


Rabu 14 Maret
Pukul 09.00
Karyawan Ahmad Dhani membuka paket berbentuk buku itu. Saat dibuka dia curiga karena lengket.


Pukul 10.00
Ahmad Dhani curiga bentuk paket yang sama dengan bom buku yang dikirim ke kantor JIL Utan Kayu. Ahmad sempat berusaha menghubungi nomor yang tercantum tapi tak terhubung. Akhirnya, Dhani menghubungi polisi.


Sekitar pukul 12.00
Polisi meledakkan bom tersebut di dekat lokasi


BOM PAKET BUKU BERMALAM DUA HARI DI RUMAH AHMAD DHANI
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno menjelaskan paket bom buku yang diterima Ahmad Dhani, itu dikirim pada hari yang sama dengan yang dikirim ke Ulil Abshar, BNN, dan Yapto yakni 15 Maret. “Diterima hari Selasa jam 13.00, jadi sempat bermalam,” katanya, Kamis (17/3).


Paket itu, kata Sujarno, baru dibuka pukul 09.00, Kamis (17/3) oleh karyawan Dhani. “Begitu melihat bentuknya buku dan waktu dibuka lengket, dia curiga, lalu lapor polisi,” ujar Sujarno.


Dari keterangan karyawan tersebut, dikatakan Sujarno, Dhani tidak ada di rumahnya ketika paket diterima. Karena itulah, paket dibuka oleh karyawannya. “Hanya suratnya yang diserahkan ke Ahmad Dhani,” katanya.


Surat yang kini dipegang polisi itu berisikan ajakan berdebat untuk Dhani. “Mengajak debat semacam itulah,” ujar Sujarno.


Menurut Sujarno, Polda menyatakan bahan peledak di bom buku Ahmad Dhani sama dengan tiga bom buku lain. “Menurut Gegana, Potasium juga,” ujarnya.kata Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno kepada wartawan, Kamis (17/3).


Dari hasil uji Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI menyebutkan bahan bom buku Utan Kayu, BNN, dan Yapto adalah campuran Potasium Chloride dan alumunium. “Rangkaiannya juga sama, dari pipa-pipa dan sejenis baterai HP,” ujar Sujarno.


Rumah dan studio artis Ahmad Dhani di Pondok Indah, Jakarta Selatan, juga menerima ancaman bom, hari ini. “Kami sudah memanggil tim Gegana”, kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Inspektur Satu Prayitno kepada wartawan, Kamis (17/3) siang.


Paket itu juga berbentuk buku yang berperekat. Namun, Prayitno belum bisa memberikan informasi lanjutan karena polisi masih melakukan olah TKP.


Kepala Kepolisin Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edy Pramono juga akan melakukan pemeriksaan ke lokasi. “Saya mau merapat,” katanya. Ia menyatakan belum tahu apakah ancaman tersebut bom sungguhan.


Dari catatan yang ada, ini adalah ancaman bom keempat dengan modus yang sama yakni melalui paket buku. Selasa lalu, paket bom buku dikirim kepada Ulil Absar Abdalla, Ketua Partai Demokrat dan pendiri Jaringan Islam Liberal; Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere, serta Ketua Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno.

ISI SURAT PEMANCING AGAR AHMAD DHANI MEMBUKA PAKET BOM BUKU

Ancaman teror yang kini mulai mengarah kepada orang per orang juga dialami pentolan grup band Dewa 19, Ahmad Dhani.


Setelah tiga paket bom buku ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar-Abdalla, Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Yapto S Soerjosoemarno, dan Kepala Pelaksana Harian BNN Komjen Pol Gorries Mere, giliran Dhani yang jadi sasaran.


Selasa (15/3/2011), Dhani juga kebagian bom buku yang dikirim oleh seseorang bernama Alamsyah Muchtar, warga Jalan Darmaga No 21 Bogor, Jawa Barat. Namun, paket berupa buku yang dibungkus amplop coklat itu baru diketahui pada Kamis (17/3/2011) pagi dan telah diledakkan oleh tim Gegana.


Dalam paket buku tersebut, pihak pengirim menyelipkan sepucuk surat kepada Dhani. Si pengirim misterius itu meminta Dhani memberikan kata pengantar untuk buku yang berjudul Yahudi Militan.


Seperti apa isi surat tersebut, berikut salinannya:


Kepada : Yth. Ahmad Dhani di Tempat
Hal : Permohonan Memberikan Kata Pengantar Buku dan “Interview”
Lampiran : 1 (Satu) Bundel Buku


Dengan hormat,
Bersamaan dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Alamsyah Muchtar
Alamat : Jl Darmaga No 21 Bogor. Tlp 081310002992
Pekerjaan : Penulis


sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif Bapak, dalam lembaga yang Bapak pimpin. Penulis bermaksud mengajukan permohonan, sudi kiranya memberikan kata pengantar pada buku saya.


Judul buku : Yahudi Militan
Tema : Bukti-bukti serta bantahan Ahmad Dhani sebagai seorang Yahudi
Jumlah : 436 halaman


Saya siap untuk melakukan interview dengan Bapak mengenai karya kecil ini. Atas kerja sama dan kesediaan memberikan perhatian serta waktu, saya ucapkan terima kasih.


Hormat saya


ttd


Alamsyah Muchtar (Penulis)

No comments:

Post a Comment